top of page

NOVEL REUNI by Joe A. | Brigida A. | Hally A. (REVIEW)


REUNI

Joe Andrianus, Brigida Alexandra, Hally Ahmad

Elex Media

2016

Gita, Ivanka, dan Arsha. Tiga sekawan sejak SMA kini telah memiliki kesibukkan masing – masing. Ditengah tenggelam dalam kenyamanan bekerja, ketiganya terpaksa kembali membuka luka lama yang belum selesai tatkala menerima surat undangan dalam sepucuk email. Undangan reuni akbar SMA.

Jika ada satu alasan yang membuat mereka tidak hadir, itu hanya karena ketiganya tidak ingin bertemu satu sama lain. Pertemuan terakhir yang terpaut 12 tahun lalu menimbulkan pikiran kemungkinan apa yang akan terjadi. Ya pilihannya hanya dua, either menjadi lebih baik atau menjadi buruk.

Karena yang mereka tau, pertemuan terakhir mereka hanya menyisakan awkard moment yang nyatanya masih menjadi luka dan rasa bersalah diantara ketiganya

Ini pertama kalinya gue baca novel yang diantarkan oleh tiga penulis yang menyampaikan tiga sudut pandang hidup untuk tiga karakter berbeda. Sulit tapi memberi warna baru.

Dari covernya, gue kira buku ini bakal another high-school story yang cuma muter muter tentang cinta dan persahabatan aja. Tapi nyatanya it’s totally beyond of that.

If the only thing you imagine about this book is about high school life, you are totally wrong. Bahkan part reuni-nya itu dikit dan menurut gue cuma menjadi penengah ceritanya karena ceritanya justru menceritakan masalah – masalah hidup dari tiap karakter.

Read a different stories from different authors pasti menimbulkan pertanyaan kaya “aneh banget ini pasti ceritanya dan gaya bahasanya yang berbeda pasti bikin pusing”, nyatanya nggak sama sekali. Emang gaya bahasanya yang agak unik, tapi justru itu menonjolkan setiap karakter dalam novel begitu pula karakter si penulis.

Menggunakan teknik penulisan orang pertama dari tiap sudut pandang karakter. Harus sabar karena ada beberapa part yang akan diulang – ulang, apalagi di saat satu karakter ketemu dengan karakter lainnnya. Jadi sudah bisa menebak akan seperti apa arahnya.

Pemilihan nama karakter yang baik sehingga bisa menyempurnakan twist cerita dengan maksimal. Permainan ini nggak berhenti ngebuat gue bolak balik halaman untuk make sure apakah gue membaca dengan benar atau tidak.

Yang sangat disayangkan adalah I think the purpose of the novel is to focus on their background life, unfortunately rasanya ga seimbang. Pembaca sangat mendalami peran Arsha dan Ivanka dengan deskripsi latar belakang hidup dan masa kecilnya yang sangat jelas, sementara Gita terlalu sibuk berputar dengan kebimbangannya di masa kini. Sehingga membuat karakter Gita ga terlalu kuat.

I like the way how the novel delivered not only a cheezzy love story or casual problem in circle of friend tapi malah cenderung ke social issue dan family yet life dilemma. Jadi mengantarkan karakternya lebih kuat dan lebih dalam untuk pembaca memahami si karakter tersebut.

Terasa juga seperti sang penulis menyampaikan kegelisahannya dan menyentil permasalahan orientasi gender dan sudut pandang mainstream di sekitar. Ya lumayan cukup menarik untuk dibaca ketika waktu luang, walaupun nggak terlalu ringan.

WARNING (maybe a little bit spoiler but important to read) :

Honestly, I was a little bit shocked when found out some sensitive issues in some chapters. I don’t really know was it a problem or not in Indonesian literature. But, the authors bravely brought up the hardcore sexual scene by describing a sadomasochist activities and LGBT dilemmas.

Should be fine for me, but I thought there should be a notice regarding certain age to the buyer. Because, if I was young age, I might be a little blown away to absorb those kind of scene. And I thought that still a taboo issues in Indonesia, I don’t really know actually. So, just saying.

Salam Hombimba,

Graisa S

xoxo

bottom of page