top of page

Review She Was Pretty (2015): When The Side-Kick is The Star!

Review Drama Korea She Was Pretty (2015) Bahasa Indonesia

She Was Pretty / 그녀는 예뻤다 (2015) | 7.5/10

Korea Selatan

TV Series: 16 episode

Sutradara: Jung Dae-Yoon

Pemain: Hwang Jung-eum, Park Seo-joon, Go Joon-hee, Choi Si-won

 

Bagi Kim Hye-Jin (Hwang Jung-eum) kesempatannya dalam mendapatkan kerja akan jauh lebih mudah jika ia memiliki paras secantik sahabatnya, Min Ha-Ri (Go Joon-hee). Ada-ada aja ketidakberuntungan yang selalu ia dapatkan selama menjalani hari-harinya.


Ditengah stressnya mencari kerjaan dan merasa wawancara kerjanya akan gagal lagi, Kim Hye-Jin mendapatkan email dari sahabat lamanya, Ji Sung-Joon (Park Seo-Joon) anak laki-laki yang dulu tinggal di sebelah rumahnya, sahabatnya semasa SD dan yang ia amini sebagai cinta pertamanya. Sung-Joon mengabari bahwa ia akan kembali ke Korea dan mengajaknya bertemu yang membuatnya senang setengah mati.

Memori akan Sung-Joon yang diingatnya adalah anak laki-laki gemuk berkacamata nyatanya Sung-Joon kini telah bertransformasi menjadi pria dewasa tinggi dan super ganteng banget parah sih (based on author's subjectivity LOL).

Ternyata memori Sung-Joon akan Hye-Jin juga berbeda, ia mengira Hye-Jin yang akan ia temui adalah perempuan anggun, cantik, berambut panjang sebagaimana tampilan Hye-Jin saat SD bukan seperti sekarang: perempuan berambut keriting mengembang dengan banyak noda merah di wajahnya.


Sesaat ketika Hye-Jin menyadari bahwa Sung-Joon tidak mengenalinya dari jauh, ia mundur dan memutuskan untuk tidak jadi menghampirinya. Agar tidak membuat Sung-Joon kecewa, Hye-Jin meminta bantuan Min Ha-Ri untuk berpura-pura menjadi dirinya pada malam itu.

Suasana semakin runyam ketika Sung-Joon kembali bertemu dengan Min Ha-Ri di kemudian hari dan masih menganggapnya Hye-Jin. Sementara Hye-Jin sendiri akhirnya diterima kerja di salah satu redaksi majalah dan menemukan bahwa Sung-Joon akan menjadi Wakil Ketua Redaksi di kantornya.


Kepanikan akan takut ketahuan bahwa ia adalah Hye-Jin yang sebenernya membuat ia kerap salah tingkah dan melakukan kesalahan. Namun, rekan editornya Kim Shin-Hyuk (Choi Si-Won) dengan segala tingkah banyolnya mencoba menemani dan menyelamatkan Hye-Jin di beberapa kesempatan.

 

Setelah nonton drama Korea rom-com sebelumnya yang sangat ringan dan sekedar lewat, bisa dibilang She Was Pretty ini perlu diperhitungkan. Nonton ini jelas membawa kesan sebel, seneng, gemes, tapi ada bitter sendiri.


Gue kira awalnya ini mau ngangkat isu kepercayaan diri atau self-love, tapi ternyata arahnya ga nyerempet kesana. Pesan yang coba diangkat She Was Pretty adalah pentingnya peran dari karakter pendukung pada suatu cerita dan hal itu diimplementasikan dengan baik di series ini.


Awalnya penonton akan disuguhi pesona Sung-Joon yang tipikal cowok idola: tinggi, ganteng, berwibawa, kaya, dan menjadi pimpinan di sebuah perusahaan. Ini bisa dibilang emang tipikal karakter cowok idaman banget di KDrama sih. Sebelum akhirnya karakter ini mulai menunjukkan sisi buruknya yang bikin... auch.


Di episode awal She Was Pretty, penonton dikenalkan dengan karakter Shin-Hyuk juga. Digambarkan cowok yang super annoying, jenaka, dan bercanda mulu. Scene-scene yang digambarin selucu dan semenggemaskan itu memang, apalagi Choi Siwon mainnya cukup luar biasa sehingga membawa karakternya hidup banget. Untuk ngebangun plot twist yang agak matang, kehadirannya imbang dan tidak mendominasi Sung-Joon sendiri walaupun karakternya sudah punya spotlight khusus di hati penonton.


Ga cuma Shin-Hyuk, ada juga beberapa karakter lain yang ikut menyumbangkan kontribusi dan plot twist cerita dari kantor redaksi. Karakter yang beda-beda dan suasananya yang fresh bikin series ini tampak lebih ringan, seru, dan menyenangkan buat ditonton.


Seberjalannya cerita, penonton akan melihat perjalanan naik turun hubungan antara Sung-Joon, Min Ha-Ri, dan Hye-Jin sampai akhirnya cerita menemukan konflik yang sebenernya selain hubungan ketiganya. Yang cukup mengagetkan tapi juga bikin puas adalah bagaimana resolusi dari konfliknya itu sendiri berakhir tidak seperti persepsi yang telah dibangun di awal.




Bayangin aja kalau cerita udah dibangun dengan karakter yang udah lekat sama penonton tiba tiba resolusinya malah selesai dengan campur tangan karakter lain. Rasanya kaya bitter banget waktu tau tapi ya agak puas juga.


Hal yang menyenangkan lainnya adalah bahwa ga semua karakter dimenangkan hatinya, ga semua karakter dipaksain atau dimatching-in sama karakter lain atau ga semua dikasih ending sampai tuntas sehingga membawa kesan kalau tidak semua pahlawan menang selayaknya pemeran utama, pada akhirnya yang dapet spotlight utama ya emang si karakter utama itu sendiri.


Ngomongin soal karakter favorit, gabisa dipungkiri bahwa karakter Shin-Hyuk ini sangat hidup dan bisa mematikan karakter Sung-Joon kapan aja. Choi Siwon main dengan sangat lepas dan meninggalkan kesan yang sangat unforgettable. Chemistry persahabatan dari Hye-Jin dan Ha-Ri juga sangat menyenangkan untuk ditonton


Berbeda sama Sung-Joon yang diperankan Park Seo-Joon yang sepertinya karakternya beda beda tipis sama yang udah dia peranin di series sebelum-sebelumnya, jadi ga begitu memorable banget. Bahkan adegan sedihnya banyak yang kalah sama adegan Shin-Hyuk yang jauh lebih bisa bikin gue terharu.


Gue juga merasa karakter Hye-Jin jadi nanggung semua di tiap adegannya, beberapa keputusan yang dibuat sama karakter Hye-Jin juga nggak ada yang membuat kesan wow. Bahkan waktu makeover-nya juga tampak sekedar lewat aja gitu.


Pun begitu, gue sangat menikmati nonton series ini secara keseluruhan. Karena pesannya menarik, gue merasa kaya TV series ini sangat direkomendasikan untuk ditonton akhir pekan gitu. Cukup puas mengetahui ceritanya diselesaikan bener-bener sampai tuntas, sampai nonton adegan terakhir masih bisa bikin gue senyum dan merinding.


Tense dan keseruannya baru mulai di episode kelima seperti biasa. Beberapa episode menariknya di episode 9 dan 13. Selamat nonton!


Salam Hombimba,


Graisa

bottom of page